Pages

Tuesday 26 February 2013

Untuk Rena: Si Teman Sekelas


Sudah lama terpikir ingin membuat tulisan ini sebagai hadiah kecil untuk ‘teman sekelas’ ku yang luar biasa, Ibrena Merry Sela Purba. Entah kapan persisnya gelar ’teman sekelas dalam sekolah kehidupan’ ini muncul tapi memang itulah istilah yang cukup menggambarkan Rena dalam hidupku selama ini.

Aku masih ingat, pertama kali aku melihat wajahnya. Waktu itu, tahun 2007 di gedung D.202 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, kami sedang menunggu wawancara untuk keringanan uang pangkal mahasiswa baru. Tapi, aku tak ingat kapan dan bagaimana kami bisa saling bicara. Yang aku ingat, tiba-tiba kami sama-sama tinggal di asrama UI. Rumah kedua dengan anggota keluarga baru. Claudia, Lona, Inda, Happy, Surya, Berty, Tasya, Berry dan teman-teman lainnya. Banyak hal yang kami dapat dan kami bagi. Pengalaman di asrama itu salah satu anugrah yang Tuhan beri untuk ku. Rasa senasib sepenanggungan dan saling menguatkan, membantu kami berjuang di perantauan. Waktu menulis ini, tiba-tiba aku tersenyum sendiri ingat bagaimana kami melakukan “mandok hata” (tradisi mengungkan perasaan & harapan di malam tahun baru dalam keluarga Batak) di kantin asrama tengah malam akhir tahun sebelum semua anggota Colour Ranger pulang ke kampung masing-masing. Belum lagi, tarian Saman yang super kacau di kamar Rena karena stres ada lembar tugas “perkembangan menggambar orang pada anak balita” yang kami dapat hasil keliling kampung sekitar UI ada yang hilang.

Rena itu yang paling berjiwa kakak di peer-group kami, terutama buatku. Aku anaknya yang terlalu ceplas ceplos, kalau ga suka bilang ga suka kadang suka bikin orang lain kesal. Tapi makhluk yang namanya Rena ini entah kenapa sabaaaaarrrr sekali berteman denganku. Bukan terhadapku saja sih, terhadap semua orang. Rena itu makhluk yang memikirkan orang lain lebih daripada dirinya sendiri. Sangat berbeda denganku yang egois. Hari demi hari berteman dengan orang ini, membuat aku belajar bagaimana memperhatikan orang lain, yah walaupun sampai saat ini masih tetap belum bisa se-care Rena. Aku ingat, Rena pernah memberikan rejeki yang baru diterimanya demi seorang teman lain yang tidak bisa pulang kampung karena biaya. Padalah aku tahu persis, Rena ini tabungannya juga pas-pasan kayak aku ;p tapi itu jadi salah satu kejadian yang membuat aku bertanya “ada ya orang sebaik ini?”

Satu setengah tahun kemudian, PO Psikologi UI memberikan kesempatan aku, Rena, dan Tasya berjuang bersama dalam kepanitiaan Refresh 2009. Merupakan pengalaman dengan Tuhan yang juga luar biasa buatku. Ternyata itu bukan kali terakhir kami berpartner. Selanjutnya, kami sama-sama menjadi Tim Inti PO Psikologi untuk periode kepengurusan 2010, bersama 1 sahabat lain Riryn Sani. Si Cici yang selalu punya makanan enak di kamarnya yang nyaman untuk rapat dan selalu memberikan kami obat-obat herbal Cina kalau ada yang sakit ;) Huaahh, 1 tahun yang berat, berkorban waktu, air mata, tenaga, pikiran, ego, materi, untuk sebuah organisasi yang dianggap orang eksklusif dan tidak menguntungkan untuk memperkaya CV, belum lagi bersama mata kuliah KAUP, hahaha... Ternyata Tuhan kasih cukup kekuatan ya?!

Ngomong-ngomong soal KAUP. Janji Cabe! Janji yang kami buat dengan tangan yang pedas setelah makan ayam penyet Kantin Ijo bersama Lona, Inda, Claudia dan Tasya...*agak aneh sih, dan setelah aku pikir sekarang, itu ga penting banget* Janji yang akhirnya teringkari karena hal konyol. Kami berdua terdampar di kelompok yang sebelumnya belum kami kenal baik, harus menghabiskan 1 semester bersama, hampir setiap hari, dan merupakan mata kuliah yang menguji persahabatan..hahaha...

SKRIPSI. Perjuangan terakhir di jenjang sarjana. Kalau ingat scene-scene itu, aku ingin menangis. Malam itu, malam final Liga Champion, terjadi hal yang sangat tidak menyenangkan. Barang paling berharga bagi mahasiswa semester akhir, laptop beserta data skripsi Rena dicuri orang. Kejadian yang traumatik, bukan hanya buat Rena tapi aku juga. Dua minggu lebih, kami berpindah-pindah dari satu kost teman ke kost teman lain karena kami masih takut. Lagi-lagi, Tuhan yang memampukan melewati hari-hari itu, satu bulan menuju deadline skripsi. Lalu apa yang terjadi denganku? 2 hari sebelum batas pengumpulan akhir, Rena dan Ka Nia sedang makan di warung Jaya. Aku lewat di depan mereka, dan ketika Rena memanggil, aku cuma menangis sambil mengabaikan mereka. Rena tiba-tiba mengirimkan SMS penguatan :)

Duh, banyak sekali pelajaran yang aku lewati dengan Rena dan melalui Rena. Rasanya, setiap kejadian jadi insightful saat diskusi dengan Rena. Kegiatan kecil seperti nonton film, baca buku, ngobrol-ngobrol soal tujuan hidup, bahkan sharing setelah menjadi alumni ini... semua pengalaman itu semacam materi-materi pelajaran yang aku lewati dengan teman sekelasku...dan tiap pengalaman yang kami rasa berat seperti ujian naik kelas yang materinya sebenernya sudah kami pelajari...

Sekarang, teman sekelasku akan naik kelas. Dia diterima sebagai Pengajar Muda angkatan VI. Cita-cita yang sebenarnya jadi anak tangganya untuk melakukan passion & tujuan hidupnya...
Aku pun memulai tahapan baru dalam hidupku, kelas selanjutnya...

Terima kasih Tuhan, aku bisa punya teman seperti Rena.
Terima kasih ya Rena sudah membuat aku makin cinta Tuhan J Selamat berkarya bagi Sang Guru Agung!




Saturday 23 February 2013

Memories from the "K" Island

Ah...seriously, I do love Indonesia! I have been in several islands of Indonesia Archipelago: Sumatra, Batam,     Tanjung Batu, Tanjung Pinang, Java, Borneo, and now I will write about the furthest island I have ever been: Sulawesi. Sulawesi is one of the biggest islands in Indonesia which shape is like "K" letter. I visited one of the province of Sulawesi that was North Sulawesi which well-known by its Manado City and Bunaken National Water Park. In fact, there are many great places that should be visited when you are in North Sulawesi, and here are some of them:

Linow Lake:

It is located at Tomohon, and you need about 1,5 hour travel from Manado City. You have to pay Rp. 25.000,- /person but you can exchange the ticket with a cup of coffee/tea plus sweet cookies that you can enjoy while sitting around the lake.




Bukit Doa

Still in Tomohon area, you can visit Bukit Doa ( Prayer Hill ), you can enter a cave that show the story of Jesus from the birth till the death, not only that, there are many beautiful spot to take picture. You also can view the sightseeing of Tomohon village and Lokon Mountain that is placed across the hill.




Patung Yesus Memberkati (Jesus Blessing Statue):

It is a vast statue of Jesus and noted in MURI (Museum Rekor Indonesia. Based on an article that I have ever read, it was built by Ciputra as his gratitude of God blessing. I also just knew that his father was die in Manado.



Kaki  Dian:
In my opinion, it is like 'Hollywood' sign in LA... but the word is "MINAHASA UTARA" and it is on Klabat Mountain, the highest mountanin in North Sulawesi. Unfortunately, I didn't take a proper picure of it :'(  Though, I hope this picture can help you imagine it. So, why is the name Kaki Dian? Because there are a enermous lampstand monument behind the big letter.


Kaki Dian, Minahasa Utara

Bukit Kasih:

It's also known as Menara 5 Agama ( Tower of 5 Religions ). There is tower that the five sides of it present a sentence from each religion scripture. 

Menara 5 Agama


Sentence from Hindu's Scripture

View from the higher land 


Ancestor Face Carving
If you go to Bukit Kasih, you should challenge yourself to reach the 5 prayer places from 5 religions there. To reach it, you should climb about 1000 stairs :) Don't worry, after you down the stairs, you can enjoy the massage and soak your feet in hot area form the sulfuric area there. 


There are many other places around Manado like Tondano Lake (Actually, it is an usual big lake, but you can enjoy your lunch or dinner at the edge of the lake while viewing the rice field, the lake, and the mountain at the same time), Pagoda Ekayana ( you can read about it here ), and Waruga ( I wrote about it here ) and the water tourism like Bunaken, but I will not share about it because almost all people have known about it. Though, there are many interesting water tourism beside Bunaken Island, but I and friends didn't have enough time and money to explore them, maybe someday ;). Finally, here is a picture of Manado Tua island that you can see from Manado, Bunaken, and Siladen Island.

Siladen Island

Manado Tua

I dream to visit the last island of the five biggest islands in Indonesia, that is Papua, and I hope God will grant my wish ;)

Let's explore Indonesia!!!





Thursday 14 February 2013

Buat yang Muda di Batavia yang Tua

Gara-garanya beberapa waktu lalu ngomoning tentang kota Jakarta dengan seorang teman, jadi teringat bahwa gue punya sepotong memori menyenangkan di ibukota ini yang selama tersimpan di HDD. Mungkin emang sebaiknya sedikit diletakkan di sini sebagai back-up kalo teradi sesuatu di HDD, juga sekalian me-refresh memori yang tersimpan di otak :). Cerita kali ini adalah segelintir tentang Kota Tua. Sebagian besar orang Jakarta pasti pernah datang ke tempat ini. Cerita tentang Kota Tua juga mungkin sudah banyak di-share. That's okay, since this is my trash bin, I am free to do anything here..

Sebenernya ada banyak bangunan yang bisa kita kunjungi waktu ke daerah Kota. Ada beberapa museum seperti Museum Mandiri, Museum BI, Museum Fatahillah, dan Museum Wayang. I have been in the first three museums, tapi ga banyak yang bisa gue ingat, mungkin karna waktu itu kurang berkesan. Untuk Museum Wayang, someday I'll be there..masih penasaran..

Nah, yang mau gue share di sini adalah kesan gue tentang jalan menuju si kawasan Kota Tua dan sebuah kafe yang menyenangkan buat gue.

Jalan ini adalah jalan bawah tanah yang kita lalui dari halte transjakarta kota menuju museum Mandiri. Gue pribadi terkesan dengan jalan ini, karna bentuknya yang unik seperti spiral.

dari bawah ke atas

dari atas ke bawah




Pemandangan unik di atas, adalah salah satu yang gue suka. Seolah-olah, ada kehidupan lain di bawah bangunan museum Mandiri.

Sebenernya sedang apa sih orang-orang ini? Mereka sedang menikmati pertunjukan musik jalanan. Waktu itu ada seorang pemain biola dan seorang pemain gitar sekaligus vokalis yang sedang perform.


Waktu itu, gue melting banget soalnya salah satu lagunya adalah lagu Batak..yah...meskipun gue ga paham artinya apa, pokoknya terdengar keren aja gitu..hahaha...

Then, tiba-tiba ada penonton juga yang request lagu buat pacarnya, dia malah minta diiringi dan nyanyiin sendiri lagu pilihannya. Lagunya apaan ya? Lupaa...

Next, ini adalah jalanan di Kota Tua yang sangat khas. Tiap orang yang udah pernah ke Kota Tua, pasti langsung notice kalo liat jalanan ini. 

Sebenernya, ga boleh nih ambil foto mobil tua ini. Kita mesti bayar dan pake jasa fotografer mereka sendiri, biasanya buat foto pre-wed. Tapi gue nekat aja ambil nih foto..jangan dicontoh yaa,,, ;p









Daaaannn....inilah dia, tempat nongkrong favorit gue di Kota Tua. Namanya Cafe Batavia. Letaknya di seberang Museum Fatahilah atau di sebelah Museum Wayang. Tempatnya tenang, sepi, romantis, dan klasik walopun harganya tergolong mahal sih buat gue, hehehe.. Di cafe ini banyak banget foto-foto dan properti artistik yang jadul... rasanya pengen gue pelototon satu-satu tuh..

Kafe ini terdiri dari 2 lantai, dari lantai atas, kita bisa liat pemandangan halaman Museum Fatahilah.


Suasana lantai 2

Dekorasi di tangga


Bar di lantai 1

Pemandangan dari lantai 2 ke halaman Museum Fatahilah 

Susana lantai 1
Serunya lagi adalah, kita bisa foto sepuasnya di cafe ini, soalnya 2 kali waktu gue dateng tuh selalu ga terlalu rame dan tamunya juga bule-bule yang mau foto-foto :) 

Oh ya, hari ini hari valentine kan ya? Kalo lo merayakan bareng pasangan, seru banget tuh kalo lo dan pasangan dengerin pemusik jalanan yang di terowongan menuju Museum Mandiri, habis itu makan sambil ngobrol-ngobrol santai deh di Cafe Batavia :)

Tapi buat yang tidak merayakan, ga apa-apa juga kan jalan-jalan bareng sahabat atau bahkan menggalau sendirian sambil refresh your mind, mungkin dapet inspirasi keren di sini..hehe..

Just enjoy your life, because you are loved!



Sunday 10 February 2013

Pagoda Ekayana

Since today is still Chinese New Year, I wanna celebrate it by sharing about a temple that I visited in North Sulawesi, Indonesia, the name is Buddhayana Tomohon. In that temple there are many gods statue that we can see..There are also Kwan Im Temple, The Dragon Statue, and a big oriental gate where we can view rice field and mountain.. That place is so amazing!!! Here are some pictures of the gods statue and the temple ^^

Pagoda Ekayana


Nagasena

Vajraputra

Nakula

Bodhidharma

Vanavasa

Katka

Nandimitra

Pindola the Bharadvaja

Pindola

There are many statues and beautiful views those were not shared here, but trust me, it is awesome, please visit it if you go to North Sulawesi.

Friday 8 February 2013

1 Place, 10 Experiences: Sawarna Village

Have you gone to beach? What did you do there? Hunted the sunrise or sunset? 
Okay, now I will tell you my experience while I visited Sawarna Village in Banten, West Java, Indonesia. Basically, the nature offered there was beach, but actually there are many beauty of nature that you can enjoy there.. Let me list them! Beautiful beach with white sands, trekking experience, see the beautiful rice field, hunting for sunrise and sunset, trekking in cave with big stalactite and stalagmite, surfing, hunting for big wave pictures, catching the beautiful view of coast from a high road. They are there for you! In Sawarna Village. But, there are common marine tourism that you can not do there, snorkeling and diving. Why? Because Sawarna is surrounded by big wave beach and thus it is not the appropriate sea to do those kinds of water sport. Though Sawarna has a white sand beach, I will not share it here, because it is too common and there are many more beautiful beach in Indonesia, yet I will share some pictures that show the unique of this village. Unfortunately, not all of interesting activities I mentioned before I did in my trip because it was a rainy season. So I hope, you will be luckier than me!

Enjoy it!



At first you come to Sawarna, you have to get through this drawbridge. Don't worry, it is strong enough even the motorcycle often gets through it ;)

And this was one of village view that I got while I and my friends were trekking to the beach.. At that time, the rice field was dry because the villagers just harvested it.


This cave was really dark and slippery, besides there was about 30 cm the flow of water so I have to keep my balance..
Goa Lalay

View from the road

Tanjung Layar

Laguna Pari



This is the rocky one! Becareful!


Beautiful big wave, and the sound was amazing :)




This is the icon of Sawara, these two pictures are actually the same hills, but you will get different view from different side.



Oohh, about the surfing, I didn't take any picture, because my camera was not good enough to take long distance view and it was too dangerous to get closer to the surfer. So, if you are curious just visit it by yourself! Ops, don't forget to ask your friends too :)