Pages

Friday 24 August 2012

Kayu, Batu, dan Surga

"Tanah Surga...Katanya.." Judul film Indonesia yang sangat menggugah :)

Sayangnya film ini kalah pamor dengan film-film lainnya. Sepertinya kita emang lebih tertarik dengan film-film drama ataupun action, apalagi buatan luar negeri.

Ada banyak bukti yang gue temui. Waktu gue mau nonton 'Di Timur Matahari', salah satu senior di kantor nyeletuk: "Aduh, ngapain nonton film Indonesia? Tunggu aja sampe diputer di TV." Helloooohhhh... gue tersentak sih waktu denger itu. Meeennn, kalo bukan kita, siapa lagi yang menghargai film Indonesia.

Sedihnya, film Indonesia yang paling ga laris itu justru yang berbau nasionalisme. Bahkan, film horor Indonesia (lebih mendekati porno) lebih diminati. Huffftttt.....

Okay, back to Tanah Surga...Katanyaa...

OMG, gue selama ini kerja dan boleh dibilang agak sering ke Kalimantan, tapi gue ga pernah ngeh bahwa Kalimantan itu indah BANGET, BANGET, BANGET!! Yah, maklum aja setiap kali gue ke kalimantan yang gue liat either kebon kelapa sawit or tanah gundul daerah pertambangan batu bara...

Selama gue nonton film ini, gue senyum2 sendiri ngeliat indahnya alam Indonesia. Hutan, sungai, rumah tradisional, kerajinan kalimantan semuanyaaaaa bagus banget dan mengharukan :')

Setiap dialognya juga seperti "menampar" gue sebagai anak Indonesia. Gue jadi ga ngiri sama temen-temen yang kerja di luar negeri (bukan belajar loh.. dan gue jadi ga kepengen jalan-jalan keluar negeri juga...

 "Orang bilang, tanah kita tanah surga. Kayu dan batu jadi tanaman. Tapi banyak orang kaya yang menjual kayu dan batu untuk membangun surganya sendiri."

Itu adalah kutipan puisi yang dibuat Salman, ketika ada perwakilan pemerintah kota yang berkunjung ke sekolahnya..

Gue sendiri sih tertampar dengan puisinya si Salman, hahahah...Pertama, itu nyindir perusahaan di mana gue kerja sekarang. Kedua, gue merasa malu kalo ngeliat diri gue atau anak muda lain yang kerja cuma untuk nyari duit, senang-senang, nambung buat beli rumah, mobil, de el el..

Hufftt... I wish I could contribute to this nation :)

Ask not what your country can do for you - ask what you can do for your country - John. F Kennedy

Thursday 23 August 2012

My Wedding Song ;p

Hahahahhahha.....

Sebenernya geli sendiri sih waktu mau posting ini, tapi ya udah lah ya...ini kan tong sampah gue..

Jadi begini ceritanya: semingguan yang lalu gue denger sebuah lagu di tempat umum. Gue langsung pay attention gitu karena kayaknya gue sangat akrab dengan lagu itu. So, gue langsung aja nyatet sepenggal lirik dari lagu itu.

Kemaren sore, waktu lagi ga ada kerjaan gue langsung cari tuh di google search engine dan munculah lirik lagu penuh by Kenny Rogers yang judulnya "Through the Years":

I can't remember when you weren't there
When I didn't care for anyone but you
I swear we've been through everything there is
Can't imagine anything we've missed
Can't imagine anything the two of us can't do

Through the years, you've never let me down
You turned my life around, the sweetest days I've found
I've found with you ... Through the years
I've never been afraid, I've loved the life we've made
And I'm so glad I've stayed, right here with you
Through the years

I can't remember what I used to do
Who I trusted, who I listened to before
I swear you taught me everything I know
Can't imagine needing someone so
But through the years it seems to me
I need you more and more

Through the years, through all the good and bad
I KNOW how much we had, I've always been so glad
To be with you ... Through the years
It's better every day, you've kissed my tears away
As long as it's okay, I'll stay with you
Through the years


Through the years, when everything went wrong
Together we were strong, I know that I belong
Right here with you ... Through the years
I never had a doubt, we'd always work things out
I've learned what life's about, by loving you
Through the years


Yaakk, langsung gue cari tuh lagunya di 4shared.. dan gue dengarkan dengan seksama...

Waktu lagu itu berputar di hp gue, memori gue langsung muter juga.. dan gue inget kalo lagu itu sering banget diputer di rumah sama Bapak gue. Itu udah lama banget, pas masih belom nge-trend tuh yang namanya CD, dan Bapak waktu itu muternya pake kaset pita gitu...

Iiihhh, bikin homesick banget parah..hiks :'(

Ee tapi, pas gue liat-liat lagi liriknya, WOW banget ini buat lagu pernikahan, ditambah lagi suaranya Kenny Rogers yang bekerja sangat baik di kuping dan hati gue..*cailah...

So, gue memutuskan untuk make lagu ini di hari pernikahan gue, entah dibagian manaya. Hahaha, padahal pacar aja belom punya.....Biarin aja deh, namanya juga random thought, dan ini tong sampah yang ga akan protes mau gue dimuntahin apapun :)

Wednesday 22 August 2012

Smart People do Smart Work if they have a Smart Boss

I absolutely agree with this quote. I see, I hear, and I experience this..


Pagi ini gue ga ada kerjaan di kantor, hahahhaha…*malah seneng


Tapi lumayan bisa baca-baca e-book yang udah lama di download tapi ga sempet dibaca.
Pas lagi asyik-asyiknya nyekip-nyekip paragraf yang lagi bahasanya terlalu teoritis, eh gue kecantol ke 1 kalimat seperti yang nangkring di judul artikel ini. Smart people do smart work if they have a smart boss.

Benarkah emang demikian? 
Kemaren sore, gue dan 3 temen lainnya baru aja sharing-sharing soal kerjaan kita di kantor. Salah satu dari kita, Luhde (bukan nama sebenernya, tiba-tiba aja keinget karena baru nonton Perahu Kertas ;p) mengeluh soal bosnya. Gue dan temen-temen yang lain tau banget si Luhde ini anak yang cerdas. Tapi dia ngerasa udah buntu dan ga berkembang padahal baru aja 5 bulan kerja. What’s going on? Ternyata, there is something with her Boss. Si Luhde ngerasa, Bosnya tidak punya time & work management yang bagus. Beliau dirasa sangat santai dan ga punya targer kerja yang oke. So, dia ngerasa selama ini kerja “asal selesai” tanpa ada “greget”. Gue ngerti banget kondisi si Luhde. Teringat dengan komen Pak Wayan (bukan nama sebenernya juga, beliau adalah superintendent gue di kantor) “anak pinter itu cepet bosen, butuh tantangan, dan bisa keluar kalo merasa udah ga ada hal baru yang didapet lagi”.


Ya, ya, ya….emang iya….


Gue aja yang ga pinter-pinter amat bosen kalo udah ga ada hal baru yang bisa dipelajari di kerjaan ;p. But, I’m very lucky that I was rotated to this section :D dan supervisor gue adalah orang yang super. Mas Kirsey (lagi-lagi bukan nama sebenernya, nama aslinya Jawa banget, hehehehe). Dia  sangat bisa meng-encourage gue dalam bekerja. Dia selalu ceritain latar belakang suatu kerjaan dan kenapa gue harus lakukan sesuatu untuk itu. Seperti gambaran diri gue di bagian “segelintir tentang gue” di blog ini, gue adalah orang yang tidak bisa fokus untuk hal-hal detail dan administratif. Gue benci dengan data-data excel yang mesti dipelototin satu-satu plus mesti ngorek-ngorek data bertahun-tahun lalu yang super ga jelas. Tapi, Mas Kirsey bisa membuat gue yakin bahwa yang gue kerjakan itu adalah hal yang penting, so gue jadi semangat ngerjainnya walopun agak mual dan mata gue jadi agak jereng… Itulah yang gue anggap smart work,walopun kerjaannya ngebetein dan terlihat remeh tapi gue tau esensi kerjaan gue itu apa. Ya itu berkat my smart boss.


Tiap kali gue kebentur masalah, dia sangat support banget dan cepet banget “seolah-olah” kasih bantuan, padahal akhirnya gue juga yang menyelesaikan sendiri masalah itu. 


Hmm, yang penting bukan betapa beruntungnya gue dan betapa kasiannya temen gue sih, karena gue yakin anak yang cerdas juga pasti punya cara untuk develop dirinya walaupun kondisi sekitarnya tidak support. Tapi ini bisa jadi pelajaran buat gue dan temen-temen sih kalau suatu saat dikasih kesempatan untuk punya subordinat, mungkin di kepanitiaan, di kerjaan, dimanapun jangan lupa belajar seni memimpin juga :)

NB: Kirsey itu sebenernya nama penulis buku yang baru aja gue baca, hehehe

Tuesday 21 August 2012

Ketidakmerdekaan di tengah Kemerdekaan


Sehari setelah perayaan kemerdekaan Bangsa Indonesia, gue menemukan fakta bahwa ada banyak penjajahan yang sedang kita alami saat ini. Dulu gue cuma denger lewat berita-berita dan saking seringnya udah nganggap itu klise aja. Tapi kali ini gue bener-bener tersentak karena gue melihat dengan mata kepala gue sendiri. Ada 2 kisah yang gue lihat langsung.

Pertama, sebuah keluarga dengan anggota ayah, ibu, dan 4 anak perempuan. Rumah mereka di sebelah tenggara rumah tante gue. Si  Ayah seorang pelaut, yang sepertinya sudah lama tidak pergi melaut. Anak sulung bernama Aziza. Mereka jarang sekali keluar rumah. Suatu kali tante gue cerita kalau ternyata si Aziza pernah dibotakin oleh Ayahnya dan dipaksa memakai jilbab. Umur Aziza masih sekitar 7 tahun. Ngilu banget denger ceritanya. Ternyata ga cuma itu, Ayah Aziza juga sering memukuli Ibu Aziza. Parahnya, ini didengar oleh anak-anak tetangga mereka. Kebayang ga sih? Gue sih agak ‘tidak peduli’ dengan Ayah dan Ibu Aziza. Yah, menurut gue itu konsekuensi persiapan dan pengenalan mereka sebelum menikah. 

Yang membuat gue takut adalah anak-anak. Aziza dan adik-adiknya, juga anak-anak tetangga (Nita & Christine) yang mendengar KDRT yang terjadi di rumah Aziza. Gimana mereka bisa tumbuh dengan baik kalau orang tuanya begitu. Yang gue takutkan lagi adalah Aziza dan adik-adiknya kan semua perempuan, mereka bisa trauma dengan laki-laki nantinya. Tante bilang, itu kenapa Tuhan kasih anak perempuan semua ke keluarga mereka, supaya ayah Aziza tahu gimana menghargai perempuan.

Cerita kedua berasal dari keluarta tetangga Aziza, yaitu Nita dan Christine. Nita kelas 4 SD dan Christine kelas 1 SD. Mereka ini anak-anak yang cukup cerdas dan ramah. Sayang, ayah mereka masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Di komplek perumahan itu, ada anak-anak dari keluarga lain yang berkecukupan (Jessica, Nunga, Aulia) tapi anak-anak ini sepertinya tidak dididik dengan baik oleh orang tuanya. Mereka sering berkata kasar, angkuh, dan merendahkan orang lain. Suatu hari, Nita pernah bercerita sambil menangis ke tante. Nita bilang dia dikatai ‘miskin’ oleh Jessica.  Gilaaakk!! Gue pikir, ini cuma ada di sinetron-sinetron!! Kesian deh si Nita dan Christine. Sejak itu, mereka ga pernah main dengan Jessica dan adik-adiknya. Itu baru 1 “ketidakmerdekaan” yang dialami Nita dan Christine.

Malam harinya, gue sengaja buka pintu samping rumah tante. Tiba-tiba si Nita dateng dan bilang “ Kak, mau ngajarin aku PR IPA ga?” Yah, gue dalam otak yang mikir “apa sih IPA kelas 4 SD, pasti gampang” langsung aja nyeplos “ya udah Nit, kerjain di sini aja Prnya”. Lalu dengan semangat si Nita pulang ambil buku dan alat tulisnya. 

Jeng-jeeeeng....yang dibawa cuma tempat pensil dan 1 buah LKS. Ya udah deh pikir gue ga masalah. Dengan semangat dia kasih lihat PR-nya. “Kak, PR aku dari sini sampe sini.” Dengan tenang gue baca pertanyaannya satu-satu daaaann sambil nelen ludah, gue ngomong dalem hati “buset, soalnya tentang tulang, rangka, dan penyakit-penyakitnya.”  Gue ga nyangka soalnya sesusah itu. Spontan gue tanya “Buku paketnya mana Nit?”  Terus si Nita jawab “Ga ada kak, mama belum punya uang buat beli buku paketnya. Bukunya mahal Kak, satunya aja 45 ribu.”

Nyeseeeekkkk meeennnn!!!! Gue inget banget pas gue sekolah nyokap langsung nanya list buku yang dipake di sekolahan pas minggu-minggu pertama masuk semester baru. Nyokap bilang ga akan bisa pinter kalo ga punya buku.  Hadeeuuhhh, waktu itu gue langsung nahan emosi dan tetep stay cool. “Ya udah, kamu baca dulu di ringkasan depannya ya”.  Berkat pengetahuan gue yang luas (padahal jawabannya nanya ke tante yang emang orang kesehatan) dan emang dasar Nita yang cerdas dan mau diajarin trik menjawab pertanyaan, akhirnya PR tentang tulang belulang selesai juga malam itu.

Sepulangnya Nita ke rumahnya, pikiran gue melayang-layang.. Ya ampun untuk anak –anak seperti Nita yang sebenernya cerdas ada kemerdekaan untuk belajar ga ya? Buku aja ga punya. Orang tua mereka juga terbatas sekali untuk pengetahuan, mereka bahkan ga bisa mengandalkan orang tuanya untuk mengajarkan pelajaran SD. Fyi, ibunya Nita ternyata tidak bisa melihat/membaca jam. Pikir gue, gimana nanti kalau anak-anak ini sudah SMP. Kalau kondisinya masih sama, gimana bisa maju? Kalau anak-anak ini ga maju, gimana mereka bisa keluar dari kondisi yang seperti ini? Yah lingkaran setan..

Well, itulah beberapa ‘ketidakmerdekaan’ yang gue temui langsung di masa peringatan kemerdekaan ini. Gue tiba-tiba teringat salah satu twit dari UNICEF (UNICEF Indonesia kalo ga salah), yang bertanya ‘’What is your promise for children?”

Friday 17 August 2012

17 Agustus


Setahun yang lalu gue ikut di acara camp mahasiswa Kristen yang baru lulus. Di situ gue banyak di”cerahkan”  tentang bangsa dimana gue terlahir. Tidak lain dan tidak bukan ya Indonesia. Waktu itu gue dituntut  dan memang seharusnya memikirkan apa yang bisa gue perbuat untuk Indonesia. Mungkin ga perlu langsung dengan hal yang besar sih, tapi hal-hal sederhana yang ada dikeseharian gue.

Setahun berlalu, dan tiba-tiba ketika gue membaca twit seorang teman yang muncul di timeline twitter gue, gue tersentak dengan pertanyaan “Udah kasih apa buat Indonesia?”. Eh gue jadi teringat 1 orang teman yang gue rasakan visinya. Dia mengajarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar lewat Twitter! Ya, lewat 160 karakter itu.. caranya macem-macem. Terkadang bikin kuis, di lain kesempatan dia kasih koreksi ke kicauan-kicauan kita yang ngaco secara eyd :)


Kembali ke gue....Tahun ini tepat 1 tahun setelah gue ikut camp itu dan juga bertepatan dengan ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke 67. Sebenernya gue merasa minder dengan teman-teman lain yang sudah mantap berkarya di bidangnya, sementara gue’ terperangkap’ atas pilihan gue sendiri. Gue merasa tempat gue bekerja sekarang bukanlah tempat seharusnya gue berkarya.  Bahkan untuk menyebutkan nama organsisasinya aja gue malu. Bukan karena organisasinya kecil loh, bahkan beberapa teman sempet ter’WOW’  waktu tau gue kerja di sini.

Saat gue terpikir untuk menulis ini, gue sedang ada di rumah tante gue. Waktu kami ngobrol ngalur ngidul, tiba-tiba beliau bilang “Bekerja itu bukan hanya untuk cari uang. Bekerjalah dimana itu sesuai dengan hati nurani kita.” Huaahhh, rasanya dapet kekuatan ekstra gitu buat keluar dari tempat kerja yang sekarang. Jujur, gue udah terlanjur sayang dengan tim di tempat yang sekarang. Gue sadar gue masih sangat kurang di sana-sini, tapi tim ini yang selalu kasih gue kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri. 

Akhir cerita, 17 Agustus 2012 ini gue kembali memikirkan komitmen gue untuk panggilan hidup gue. Semoga gue segera menetapkan hati ya ^^

Tuesday 14 August 2012

It's not my very first blog ;p

Actually, this is not my first blog. I ever made it couples years ago. But, my 'get-bored-easily' behaviour made me forget that I should be more persistence in writing..haha..

So, you might get confuse why I make it again...

Well, these day so many things flown in my mind that I realize that I should write them down..

Finally, I hope I can be more consistent in writing and share my experience, thought, dream, and other things here...

FIGHTING!
CHEERS ^^