Pages

Tuesday 10 December 2013

TRY! or you will never know!

Hurray! I get the chance to participate in Youth Adventure and Youth Leaders Forum 2014 in Jogjakarta and Jakarta next February. Yeah, it was a quite long selection process...I had to pass 3 sets of test. First: biography and essay. Second: 3 interviews (English & Achievements, Vision & Mission, and Affirmative Interview), focus group discussion, physical test (I run every morning in a week to prepare this test but at the day, they didn't ask us to run, and I was bad at that test *sigh) , and cultural performance (and this part was really so-so, hahaha). Third: giving back program proposal.

Praise to the Lord, I passed all the test and officially be a participant. I believe that it will be a rung of my big ladder to reach my dream. I have a feeling that this event will help me much in the future. I am super excited too because I gonna learn from many people in this event. Najwa Shihab and Ahok are two of inspiring leaders that will talk in the session.

Besides, we are going to do a social trip and make some projects on our way....(inhale)....(exhale)....ohh, that's gonna be awesome...

I promise to myself that I will write each session insights so everyone can learn too..

Oh, I has begun the giving back program, and it's not as easy as I thought before...I hope I could keep up the spirit. It's about facilitating the high school students in Jambi to go out from their comfort zone and studying out of the province to get better education. If you are interested in helping the students to look for their passion and dream, please kindly contact me!

Last, the point that I learnt form this preparation is like the committee said "mereka yang ragu-ragu adalah mereka yang kalah sebelum berperang" -- those who hesitate are lost before the war!

Saturday 30 November 2013

Hobby and Passion



While waiting for the Transjakarta (bus) this morning, I set my frequency at Sonora FM, and listening to the program that is hosted by Merry Riana, one of my inspiring figure. I had been waiting for the program because the guest would be Rene Suhardono, a career coach that I admire too. I’ve read their books and enlightened by their experiences and insights. Thus, their program this morning was a super-combo breakfast for me.

The theme of the episode was “Your job is not your career”, taken from one of Rene’s books. I was distracted many times by noise around, but I tried to catch the message their pointed out and here is my summary.

source
According to me, passion is a never ending story about life. The question that many people mostly ask is how to find our passion? Reflect your life and try to connect every dots you’ve made in your life. By connecting the dots you might figure out what is your passion, what makes you feel worth. Everything happens for a reason and those are the dots. One of the dot could be something you love to do or what we call hobby.

Hobby
Passion
Is like a yard in front of your house, where you can play
Something deeper than hobby, the inside of the house itself.
You could spend money by doing it
You could earn money by doing it.
Final result: pleasure
Final result: creation
Enjoyed by yourself
Enjoyed by many people even your nation
Could be a clue of your passion, but you just play around with it. There is no necessity to develop your self.
There is a necessity to develop your ability related to it.

Rene also said that the nature of human is growing. The choices are grow or die. Every individual needs different soil to grow. Not every plants can grow in a very fertile soil. Cactus just needs dry sand to grow. Therefore, we should know what kind of ‘soil’ we need to grow optimally and when we find that we are not growing anymore, we should move from that place.  

Uhm, talking about passion is always interesting for me though I’m not sure yet if I’ve found the right place to do my passion. Last, I’d like to say Merry Riana and Rene Suhardono books are nutritious food for your mind. Recommended to read :)

Tuesday 26 November 2013

Profesi guru itu ga keren!

Bapak saya guru, Ibu saya guru, Opung saya guru, Tante saya ada yang jadi guru juga...

Waktu sekolah, saya bertekad pada diri saya sendiri bahwa saya tidak akan jadi guru! Guru itu profesi yang tidak keren, tidak ada uang, dan dibenci murid. Saya berusaha 'melarikan diri' dari profesi itu.

Hari, minggu, bulan, tahun berjalan...

Saya dipertemukan dengan guru-guru hebat. Kali ini bukan yang saya temui di rumah atau sekolah, tapi di jalanan. Daftar orang dekat saya juga berprofesi guru juga bertambah, sahabat saya jadi guru.

Hari, minggu, bulan, tahun berjalan...

Saya dipertemukan dengan anak-anak hebat. Anak-anak yang datang dari lingkungan yang terpinggirkan. Saya juga dipertemukan dengan anak-anak tangguh. Anak-anak yang terlahir dengan fisik yang agak berbeda. Mereka 'mengajarkan' saya, tentang berbagi, tentang percaya, tentang berjuang, tentang bersyukur, dan tentang mengajar itu sendiri. Saya melihat ke belakang, ternyata ada guru-guru yang berdiri dibelakang mereka.

Hari, minggu, bulan, tahun berjalan...

Saya dipertemukan dengan tulisan ini:



Hari, minggu, bulan tahun terlewati, dan pandangan saya berubah. 
Guru itu adalah profesi yang keren, kaya (secara hati) dan disayang (walaupun muridnya baru sadar setelah banyak hari, minggu, bulan, tahun yang terlewati)

Selamat hari guru nasional!

*hanging on the wall was my senior high school favorite teacher's Facebook status yesterday

Wednesday 20 November 2013

I failed!

Yesterday, I got an email from Australia Awards team.
My heart beat faster while I was clicking the attachment

and TARAAAAA!!!
here is the attachment said:


Feel bad? Yes!
Cry? No!

Actually, I deserve this, because I know how bad I prepare this application. Just three-day preparation, and I submitted it several hours before the deadline, therefore the application was very so-so. Yeah, I'VE FAILED TO PREPARE! That's why I failed. This is a big lesson for me to prepare well if I want to achieve something. 

Now, I try to keep myself motivated, while preparing the next strategy. Being sad is not my right since it was my fault and I have to face the consequence.

Dear whoever is reading this post, please don't do the same mistake! I show you my foolishness so you can learn from it.

"Failing to prepare is preparing to fail"
- John Wooden - 

 PS: They typed my name wrong! Itt should be Silitonga, not Sinaga...errr -___-

Sunday 10 November 2013

Ketemu Pahlawan

Hari ini adalah hari Pahlawan dan hari Pahlawan tahun ini lebih berkesan dibanding hari Pahlawan tahun sebelumnya (yang saya rayakan dengan makan gulai jengkol yang dibeli di warteg dekat kostan). Kenapa tahun ini lebih berkesan? Kemarin (Sabtu, 9 Nov) saya bertemu dengan orang-orang yang saya anggap pahlawan-pahlawan muda Indonesia, orang-orang yang punya semangat berbagi yang luar biasa!

Kami semua berkumpul di Kementrian Pemuda dan Olahraga untuk mengikuti seleksi tahap II peserta Youth Adventure and Youth Leaders Forum 2014 yang di adakan oleh Gerakan Mari Berbagi. Peserta yang hadir ini berasal dari berbagai daerah. Ada yang datang dari Aceh, Cepu, Yogyakarta, Semarang, Kupang, Sulawesi, dan lain-lain. Kabarnya ada juga pendaftar yang berasal dari Papua. Semua peserta seleksi yang hadir datang dengan biaya sendiri.

Cuma satu hari memang, tapi banyak hal menarik yang saya temui di momen ini. Pertama, sebelum hadir di acara ini, kami diminta untuk membawa bekal makan siang masing-masing. Awalnya saya pikir merepotkan. Namun setelah dijelaskan barulah saya paham, bahwa sebenarnya panitia sedang menerapkan prinsip berbagi di sini. Mereka telah bekerja secara suka rela demikian pula para juri (sekitar 15 orang) yang menilai kami semua, maka kami pun harus bertanggung jawab terhadap diri kami sendiri. Lewat prinsip itu, kami belajar bahwa acara berkualitas berjalan baik tidak selalu dengan dana besar. Jika peserta membawa makanan sendiri, betapa besar biaya yang bisa dialokasikan untuk hal bermanfaat lainnya.

Bukan cuma panitia dan peserta, bahkan para juri juga membawa bekal sendiri. Lebih hebatnya lagi, mereka banyak yang terbang dari luar kota dan baru tiba di Jakarta hari Jumat malamnya. Para peserta seleksi ini tidak kalah hebat. Kami di-encourage untuk memanfaatkan momen itu untuk berkenalan dan ngobrol dengan sebanyak-banyaknya orang. Prinsipnya, waktu terpenting dalam hidup kita adalah ‘now’ dan orang yang terpenting dalam hidup kita adalah orang yang sedang berada di sebelah kita. Jadilah kami mengobrol sangat banyak dan dengan banyak orang.

Oh ya, saya juga terkesan saat pembukaan acara ini, doa tidak hanya dipimpin oleh agama mayoritas tetapi juga bergantian oleh perwakilan agama lain. Di acara pembukaan, kami menyanyikan lagu Indonesia Raya dan membacakan Sumpah Pemuda. Sekitar pukul 9 pagi, waktu seleksi pun tiba. Kami dibagi dalam 6 kelompok dan akan melewati 6 pos seleksi. Ada tes fisik, visi misi, bahasa Inggris dan prestasi, cultural performance talents, dinamika kelompok, dan affirmative. Saya sendiri merasa rendah diri waktu itu melihat teman-teman lain yang sudah jadi pemimpin di sana-sini, punya bakat keren, dan prestasi selangit. Walaupun begitu, saya senang dan belajar dari mereka. 

Di kelompok saya ada 2 orang yang berasal dari Aceh (bekerja di NGO di Aceh), 1 orang dari Yogyakarta (dan pernah ke Utrech University di Belanda), 1 orang dari Kupang (dan sedang mencoba berkarya di dunia politik). Satu-satunya yang asli berasal dari Jakarta adalah mantan ketua BEM Universitas Indonesia, kampus dimana saya dulu belajar dan saya tidak pernah menyangka bisa mengobrol sedekat itu dengan tokoh kampus ini. Mereka hebat-hebat sekali. Kami tidak hanya ngobrol di dalam kelompok, tapi juga ikut-ikutan ngobrol dengan kelompok lain. Sambil menunggu giliran interview, kami bercerita banyak hal mulai dari pengalaman pribadi (ada yang hampir mati di gunung Semeru dan berbagi pelajaran yang ia dapat), perekonomian Indonesia, pemilu 2014, optimisme untuk Indonesia ketika nanti dipimpin oleh Generasi Y dan budaya (ada yang penasaran dengan kompleksnya budaya Batak, haha). Tidak hanya hal serius, kami juga banyak bercanda dan bernyanyi santai.

Ketika acara selesai sekitar jam 6 sore, kami hampir tidak mau pulang karena asiknya berinteraksi dengan sesama peserta dan mendengar cerita dari inisiator Gerakan Mari Berbagi. Walaupun begitu, kami tidak bisa memilih. Di perjalanan pulang, saya berjalan dengan 4 teman lain. Saya kaget ketika seorang teman yang berasal dari Solo hanya diberikan uang 50.000 rupiah oleh orang tuanya untuk ke Jakarta ini dan menginap di kontrakan sempit pamannya yang berjualan gorengan. Salut dan hormat saya untuk semangat dari orang-orang hebat ini, mulai dari para panitia, juri, hingga peserta seleksi Youth Adventure and Youth Leaders Forum 2014. Bertemu dan berinteraksi dengan mereka membuat saya makin optimis bahwa bangsa kita punya banyak pejuang yang akan membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik.

Tuesday 5 November 2013

Lessons Learned from Running

Today is my 4th day on my way completing one of my wish list, that is ‘jogging regularly in a full week’. While running,  I thought about some points I could learn from this activity. Actually, it was not easy for me who were very lazy to do exercise.

1.      Discipline
Wake up earlier in the morning is the must to do in this mission. I usually wake up at 05.30 am but this week I have to wake up at 04.30. The two reasons are to not be late to go to office (or other activities) and to get the fresh air. In my city, Jakarta, if you start at 06.00 in the morning and your track is big road, you will breath unfresh air.
2.       Persistence
I don’t have good jogging track near to my dorm. So, I often run the same path (public road without sidewalk) every day (especially weekdays) , and  it was boring for me. Though, that’s all I have and all I have to do is be persistence, or I give up on the mission.
3.       Goal Setting
Every morning I plan how far I will run. I did several ‘try and error’ to measure my ability. Sometimes, I set too far for my beginning and sometimes too near. Those experience made me figure out what I can and have to reach at this level. We might have a big long term goal, but to make it real, we have to make more realistic short term goal too.
4.       It’s not only train your legs,  it trains your brain.
When you already have a goal or target, it will not always easy to reach it. I faced some barriers, inside and outside my self, but my brain decided.  When you met people on the way I was afraid they saw me bad at running. My own brain was against me. I had to take control of it. Then, when my legs were hurt but I had not reach the target yet,  I said to my self ‘You can do it! Come on don’t give up! After finished it, you would say it was not easy and yes It’s painful, but you could get through this.’  Yeah, I talked much to my self.


source
I have 3 days remaining, and I don’t know if I can figure out more insights or not. Wish me luck for the 3 days ahead!


Tuesday 29 October 2013

My 50 List

Yesterday, the heavy rain came to my city, no umbrella, and trapped in the office! So, I did something fun

Inspired by some writers, I'm encouraged to write down my random wish list too ^_^
Here are some of the things I'd like to do in my life:

1. Learning how to swim
2. Learning how to ride a bike
3. Learning how to drive a car
4. Learning how to dive
5. Reading all Paulo Coelho's book
6. Collecting all Mitch Albom's book
7. Sleeping under the sky
8. Climbing a mountain
9. Going to Maluku
10. Going to Papua
11. Going to Nusa Tenggara Barat
12. Backpacking abroad
13. Traveling alone (not on work purpose)
14. Traveling with my sister and brother
15. Having my own Batak culture based wedding ceremony
16. Learning Batak Toba language
17. Riding a horse
18. Writing a love story
19. Buying a pocket camera
20. Going to SEA aquarium in Singapore
21. Studying abroad
22. Having a master degree
23. Standing in front of a class as a trainer
24. Learning basic Yoga
25. Trying 10 types of Indonesia origin coffee (so far: Lahat, Jambi, Flores, Toraja, Bali)
26. Going to Europe
27. Performing a traditional dance - done (simple Saman dance)
28. Attending a youth leaders forum - done (YLF 2014)
29. Going to Google office
30. Wearing batik when traveling abroad
31. Watching sunrise at top of mountain/hill.
32. Owning a coffee shop
33. Having my own reading room/private library
34. Playing a full song with a guitar without seeing the chord note
35. Going to Badui village
36. Talking to Phinisi ship maker
37. Playing a puppet show
38. Having a complete snorkeling set
39. Having a full week regular jogging--> done! (2-8 Nov'13, the best record I hit in 23 years of my life, haha)
40. Going to Kite Museum
41. Eating Barito porridge --> done!(seriously, it was very yummy!!)
42. Having a red ransel
43. Taking a picture in UI library
44. Getting drunk
45. Going home by foot (from office)
46. Taking a picture with twin kids
47. Watching all Studio Ghibli movie collection
48. Eating snow
49. Showering under the waterfall
50. Eating Bakmi Yongnam, Mangga Besar, Jakarta

It's not too easy to make the list, haha...maybe I'll add them when I have other idea.
Wish me luck!

*This note is made to see how I can fulfill my dreams from the simplest one. Every number accomplished will convince me that I can reach the others too.







Friday 18 October 2013

Dream, Collaborate, Act!

Melanjutkan tulisan Awesome Google sebelumnya, berikut ini sedikit ilmu tentang entrepreneurship yang gue dapet dari acara Google Entrepreneurship Day awal Oktober lalu. Dari sekian sesi, gue coba cerita dalam 3 bagian besar ini,

Dream!
Ada seorang pembicara namanya Danton Prabowo (Managing Director Jagoan Hosting dan Jagoan Store) cukup bikin gue terkagum karena doi mengisi sesi selama 30 menit hanya dengan 1 slide berisi gambar lampu ajaib Aladin! How come? Awalnya beliau nanya cerita tentang si lampu itu dilanjutkan dengan meminta para peserta membayangkan: jika benar-benar dikasih kesempatan untuk memberikan 3 permintaan yang akan dikabulkan apa yang akan diminta. Singkat cerita, 2 volunteer maju ke depan untuk sharing mengenai 3 permintaannya. 

Volunteer 1: harta, tahta, wanita
Volunteer 2: sekolah di Harvard, jadi Menteri Pariwisata, dan jadi ahli agama.

Setelah mendengarkan sharing si kedua volunteer, Danton bertanya permintaan mana yang lebih encouraging? Sebagian besar peserta menjawab volunteer 2. 
Nah, ada 2 pesan yang mau dishare oleh Danton lewat contoh ini. Pertama, kalo punya cita-cita harus sudah mulai divisualisasikan dan buatlah guideline. Kedua, vision must be clear. Permintaan volunteer 2 lebih encouraging karena permintaannya lebih konkrit.

Setelah itu, Danton cerita kejadian waktu dia nekat keluar dari Telkom untuk berwirausaha. Orang tuanya nangis 3 hari 3 malam (ini diceritain serius oleh Danton) karena waktu itu kerja di Telkom adalah kebanggaan. Tapi waktu itu, Danton kasih catetan mimpinya ke Ibunya " Bu, Ibu pegang catetan ini, suatu hari aku akan jadi pengusaha sukses" and dream comes true! Ga langsung berhasil sih, bahkan dia sempet dagang di pinggir jalan, tapi katanya kita harus ngabisin jatah gagal kita (ga sepenuhnya setuju sih, kalo bisa belajar dari kegagalan orang lain kenapa harus mengulang, hemat waktu ya ga sih? hehe) 

Pelajaran lainnya adalah perlu banget punya catetan, buat ngingetin kita pernah pengen apa dan udah sampe mana pencapaiannya. Danton juga bilang jangan takut mimpi dan dikatain orang gila. Yah, kalo kita punya mimpi besar terus diketawaain ya kan ga ada ruginya, tapi kalo sampai kita bener-bener berhasil, it will be wonderful.

Collaborate!
Konon katanya, dalam bisnis kita haru berkolaborasi, bukan secara personal tapi secara visi & misi. Yah, kadang ga semua orang menyenangkan buat kita, tapi dalam bisnis harus profesional dong. Ada istilah 'partnership is like marriage, you can't randomly married to someone'. Untuk menghindari ketidakenakan waktu ngejalanin bisnis, makanya usahakan kita tahu dulu siapa partner kita, at least tau visinya apa dan gimana dia kerja. Selain itu, usahakan juga untuk punya partner yang beda skill. Kalo partner bisnis lo orang IT semua lalu ga ada yang jago marketing ya rempong juga, terus siapa yang catet-catet keuangan? Team work makes the dream work, huh?

Oh ya, di sesi pertama tentang 9 notions of innovation itu, pembicaranya cerita tentang Redwood Trees. Katanya, itu pohon tertinggi di seluruh dunia. Panjangnya 116 m, diameter 6,7 m, dan bisa bertahan hidup selama 2000 tahun. Anehnya, pohon ini akarnya kecil. Lalu kok bisa survive ya? Ternyata, walaupun akarnya kecil, akar-akar tersebut saling berpaut pada akar pohon Redwood lainnya, sehingga bisa tetap kokoh. Apa hubungannya dengan kolaborasi? Selain kolaborasi sama cofounder, bagian lain (staf atau karyawan) juga harus diperhitungkan untuk memperkokoh bisnis atau organisasi.

Act!
Nah, setelah punya mimpi, visi misi nya udah jelas, punya partner oke, saatnya merealisasikan. Gue salut banget si Ko Yansen (CEO Kibar sang partner Google untuk acara di Indonesia) yang selalu menekankan kalo mau berbisnis itu buatlah sesuatu yang berguna untuk orang, jangan cuma eksploitasi kayak Indonesia di zaman penjajahan dulu. Salut buat acara ini yang bikin mikir bisnis yang bukan cuma buat memperkaya diri tapi juga jadi media perubahan. Create something out of nothing katanya. Founders itu harus tau apa yang dibutuhkan dan diinginkan pasar.

Kalo produk udah ready sekarang mikirin pemasarannya. Ada 2 trik marketing yang gue dapet. Pertama, utilize orang-orang yang punya akses ke target pasar kita. Kedua, leveraging through social media (ini poweful banget sih sepertinya).

Kata Ko Yansen, di Kibar orang yang kerja sama dia cuma boleh 2 tahun, habis itu harus keluar dan bikin usaha sendiri. Keren yak?!
  
Sekian catatan tentang entrepreneurship-nya dan berharap suatu hari bisa punya bisnis juga, dan salut buat temen-temen yang udah berani dan mulai usahanya. 

"Orang pintar jadi karyawan, orang cerdik jadi pengusaha."

Saturday 5 October 2013

Awesome Google


Rasa suntuk di kantor bikin saya (yang memang kadang suka random ini) nyari-nyari info tentang kegiatan lucu-lucu bermanfaat. Thanks to social media, kali ini datang dari Google+ , bahwa akan ada acara Google Day (gDayX) di Jakarta. Tring! Cari temen buat barengan...waktu itu mikirnya, kalau acara Google kayaknya yang minat anak-anak IT deh...Langsung tanya Ace si mahasiswa S2 Fasilkom UI, temen se-almamater (TK, SMA, Universitas). Eh pilihan tepat, si Ace malah nawarin acara Google yang lain, yaitu Google Day for Entrepreneurs (gEntrepreneursID). Setelah banding-bandingin agendanya, okeh, 1 cuti saya didedikasikan untuk acara gEntrepreneursID, acara Google for Entrepreneur day pertama di Indonesia ;). Ternyata oh ternyata, ini acara untuk mahasiswa. Mohon maaf panitia karena kalian kemasukan penyusup ;p

g.o.o.g.l.e

Acara ini keren parah! Banyak pengetahuan dan cerita yang memotivasi anak-anak muda untuk berentrepreneur. Entrepreneur-nya bukan hanya untuk memperkaya diri sendiri, tapi untuk jadi jawaban atas permasalahan di sekitar kita, membantu banyak orang dan akhirnya membangun bangsa kita. 

Di bawah ini, pengetahuan baru yang saya dapat dan mudah-mudahan bisa saya aplikasikan suatu hari nanti ^^ 

9 Notions of Innovation

Innovation, not instant perfection. 
Semua produk bagus itu butuh proses dan banyak feedback dari user. Contohnya adalah gmail beta dimana Google mendapatkan banyak masukan dari pengguna dan akhirnya mengembangkannya.

Share everything you can.
Sharing visi dan misi, Google punya budaya ini di dalam organisasinya. Di Google ada budaya Thanks God It’s Friday, dimana tiap Jumat founder Google (Sergey & Larry Page) sharing mengenai rencana mereka dalan 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan kedepan, sehingga semua staff mulai dari yang paling kecil hingga yang atas paham apa visi/misinya. Itu juga kenapa di kantor Google di Mountain View banyak open spacenya, untuk memfasilitasi agar semua orang saling ngobrol.

You’re brilliant, we’re hiring.
Talent sangat penting. Ya iya lah ya, no doubt yang kerja di Google pasti orang-orang keren semua, hehe...Oh ya, katanya orang yang pertama kali dicari Sergey dan Larry ketika akan membuka perusahaan Google adalah HR (Human Resource). Wah, saya sebagai orang HR jadi agak tersanjung ;p

Lisence to pursue dream
Semakin terbukti betapa kerennya Google dengan prinsip ini. Google punya budaya yang namanya 70-20-10. Jadi setiap karyawan Google akan menggunakan 70% dari seluruh waktunya untuk mengerjakan project utamanya, 20% lainnya digunakan untuk melakukan project lain diluar produk/project utamanya tapi mungkin bisa mendukung itu, sementara 10 % sisanya mereka diperbolehkan (malah didukung) untuk mengerjakan hal-hal yang totally different. Cool, huh?! Budaya ini yang membuat produk Google semakin banyak, padahal awalnya hanya search engine.

Ideas come from everywhere.
Di google, setiap orang boleh memberikan ide. Idenya tidak harus datang dari founder.

Don’t politic, use data.
Dilarang pake feeling doang, kalo mau mengembangkan produk kita harus riset. Oleh karena itu ada yang namanya Google Analytics dan Google Trends.

Creativity loves restraint.
Intinya kalo mau mewujudkan ide, buatlah timeline, jangan omdo alias omong doang  (gue banget ini!)

Worry about usage & users, not money.
Ketika mengembangkan produk, jangan sampai kita cuma melihat dari sudut pandang kita. Seharusnya, justru kita selalu melihat dari sudut pandang user seperti apa kebutuhan mereka, apa kesulitan mereka, dll. 

Don't kill projects - morph them
Google tidak pernah langsung membuang poduknya yang kurang berhasil tapi mereka berusaha mengkolaborasikannya dengan produk lain. Misalnnya google video yang sempat gagal dikolaborasi dengan youtube.

So, wanna develop your organization? Learn from the awesome Google ^^

*tunggu pengetahuan seru lain dari acara ini di posting selanjutnya

Monday 16 September 2013

[A review] The Internship: Funny yet Inspiring Movie

Untuk beberapa orang, nonton sendirian di bioskop adalah hal yang aneh. Sayangnya (atau untungnya) itu ga berlaku buat gue. Biasanya, kalo udah merasa bosen, pulang kantor suka melipir ke bioskop terdekat buat nonton, tapi kali ini gue mencoba tantangan baru: nonton sendirian pas weekend ;p Berkat rasa penasaran dan rasa bosan, hari Sabtu siang gue melangkahkan kaki ke XXI Setiabudi One Building untuk nonton film The Internship. Pas pertama denger judulnya dan baca sekilas reviewnya, hmm kayaknya film ini agak serius. In fact, I was surprised a lot while watching this film.

Tokoh utamanya adalah Nick dan Billy yang sehari-harinya bekerja sebagai salesman jam. Ceritanya si Nick dan Billy kehilangan pekerjaannya karena perusahaannya  tutup. Suatu malam, si Billy nyari-nyari lowongan lewat search engine: Google. Karena ga dapet-dapet lowongan yang diharapkan (ya iyalah wong keywordnya: job which doesn’t need skill), si Billy mantengin halaman search engine itu dan AHA!! si Billy dapet ide untuk ikutan internship di Google.
Si Billy lalu membujuk si Nick untuk ikutan interview internship ini. Gilak konyol banget interviewnya! Masa si Billy ama Nick minjem komputer perpustakaan buat ikut intervew lewat Google Hangouts. Sebenernya, dari proses interview itu duo Billy & Nick ga oke deh buat diterima, tapi berkat argumen seorang tim program internship ini yang melihat sisi lain keanehan Billy & Nick, mereka akhirnya di terima magang. YEAY! Semua anak-anak internship ini disebut Nooglers. Keren ya?! Si Billy & Nick mesti gabung sama anak-anak muda super cerdas selama magang dan mereka terlihat aneh dan..ehm..tua…hahaha.. .

Satu hal lagi yang gue suka dari film ini adalah gambaran tentang kantor Google. Sampai sekarang gue menganggap Google is the best workplace in the world, dan itu tergambar di film ini.

Hmm, ngebosenin sih nyeritaiin jalan ceritanya disini. Yang jelas, ini film kocak banget!!! Ngakak mulu deh.. RECOMMENDED TO WATCH!! Yang bikin tambah keren lagi, ini film banyak banget pelajarannya.
Ini beberapa quotes keren yang gue dapet dari film ini:

Time, you can't fight it. You cant control time, but you can manage it.
I didn't play smart. I play safe. Look the result now (Billy's regret)
Make reasonable choices!
Good luck! But it's not luck what you need. Good work! (Mr. Chetty to the Nooglers)
Sometimes, the most radical way is just being yourself.
What is it in the world frighten us the most? Changes!

So, kalau lagi suntuk butuh sesuatu yang kocak, you should watch this film it will make you laugh and encourage you at the same time ;)

Oh ya, satu lagi, nonton sendirian hari Sabtu siang sih ga terlalu mengerikan ternyata. Mungkin kalau agak malem, mesti lebih kuat mental ya ;p Buat yang penasaran rasanya nonton sendirian, ada plus minus-nya dibanding nonton sama temen-temen, may be you should try it once at least ^^