Pages

Monday, 7 April 2014

Negeri Para Bedebah & Negeri di Ujung Tanduk

Negeri Para Bedebah dan Negeri di Ujung Tanduk, karangan Tere Liye ini rasanya pas sekali dibaca menjelang masa-masa pemilu seperti ini. Ini adalah 2 buku pertama Tere Liye yang saya baca (ketinggalan banget ya!) dan menemukan bahwa saya terbawa sensasi yang diceritakan dalam novel ini.
source

Negeri Para Bedebah adalah judul pertama dari sekuel ini, diceritakan dari sudut pandang Thomas si Aku anak muda cerdas, tampan, dan berkarakter. Secara profesional Thomas bekerja sebagai konsultan keuangan dan memiliki hobi beradu tinju. Namun, justru dari hobi anehnya itulah terbentuk karakter petarung sejati dalam dirinya.

Beberapa teman bilang bahwa dengan membaca buku ini, kita jadi lebih paham mengenai perekonomian khususnya tentang bail-out Bank Century yang sempat panas di Indonesia beberapa waktu yang lalu. Walaupun fiktif, Tere Liye berhasil menguraikannya dengan menarik dan membawa pembaca seolah-olah memahami dan menyetujui penyelamatan bank bermasalah tersebut. 

Di Negeri Para Bedebah, konflik yang menjadi sorotan utama adalah mengenai pembebasan Bank Semesta yang bermasalah, sedangkan di novel Negeri di Ujung Tanduk, yang menjadi konflik utama adalah mengenai mantan Gubernur ibukota menjadi calon presiden. Perbedaan lainnya, di novel kedua ini, Thomas si pemeran utama bertambah profesi sebagai konsultan politik. Kedua novel ini juga memiliki kesamaan yaitu cerita di dalam novel terjadi dalam sekitar 3 hari. Membuat pembaca ikut deg-degan berpacu dengan waktu.

Selain alur yang membuat tegang dan penasaran akan keajaiban apa yang akan terjadi, saya menyukai karakter Opa dalam cerita ini. Opa si orang tua yang bijaksana, santai, namun kadang menyebalkan selalu berhasil membuat saya sedikit rileks setelah terbawa detik-detik mendebarkan di dalam alur cerita. Tokoh favorit lain, Maggie, si sekertaris Thomas yang berpikir sangat cerdas dan bertindak sangat cepat. Hasil kerjanya sangat memukau. Mungkin julukan yang tepat adalah super-steno-woman.

source
Tidak perlu khawatir berpikir teralalu berat ketika membaca, cerita ini juga diselingi adegan dan percakapan lucu ditengah adegan menegangkan. Selain itu, yang menjadi keunikan cerita dari sekuel ini, saya lebih sulit menebak siapa orang baik yang akan menolong Thomas dibandingkan siapa orang jahatnya.

At the end, saya selalu suka dengan quote-quote bagus yang ada di dalam buku, fiksi sekalipun, dan ini lah yang menjadi favorit saya dari kedua buku ini:

"Melakukan perjalanan, bertemu banyak orang, membuka diri, mengamati, mencoba sendiri, memikirkan banyak hal adalah cara tercepat belajar" (tokoh Opa dalam Negeri Para Bedebah)

"Sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal: suhu dan tekanan tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya. Jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya" (tokoh Kakek Lee dalam Negeri di Ujung Tanduk)

Hmm, setelah membaca kedua buku ini, saya jadi tertarik untuk membaca bukunya yang lain :)

8 comments:

  1. Kutipan
    "Sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal: suhu dan tekanan tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya. Jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya" (tokoh Kakek Lee dalam Negeri di Ujung Tanduk)


    Itu adanya di halaman ke berapa ya kak?

    ReplyDelete
  2. Kok ndak seru di buku novel negeri ditangan bedebah kaya menggantung

    ReplyDelete
    Replies
    1. karna itu lanjutannya di negeri di ujung tanduk

      Delete
    2. jadi ka baca negeri para bedebah dulu atau diujung tanduk?

      Delete
  3. Setuju sih aku juga suka bangat bagian yg itu that very interesting

    ReplyDelete
  4. Baca novel ini ga bosen2, rata2 novel karya bang Tere udah pd lecek karena sering di baca ulang. Bersyukur bgt dapet novel2 tsb dg harga miring tapi tetap barang ori bukan bajakan

    ReplyDelete
  5. Kira² lanjutan dari novel ini ada nggak

    ReplyDelete