Pages

Saturday 15 April 2017

Komitmen

Mengerjakan komitmen itu ternyata susah banget ya?! 
Ketika udah berhasil menjalankan sesuatu dengan konsisten untuk sekian lama lalu sekali jatuh biasanya akan lebih sulit untuk konsisten lagi.
Dalam 2 hari ini sudah 2x gagal dengan alasan yang sama. Rasanya kecewa sama diri sendiri. Muncul perasaan bersalah. Dan semangatnya ga seperti awal-awal menjalankan komitmen. 

Mengerjakan komitmen itu sepertinya memang ga bisa sendiri. Butuh orang lain yang kadang jadi kaca, reminder, sekaligus guru yang galak. Kaca buat memperlihatkan sejauh mana pencapaian kita. Reminder untuk terus konsisten, dan guru galak yang kasih reward ketika berhasil dan hukuman kalau jatuh. Ini namanya motivasi eksternal, yang ternyata ga kalah penting ketika motivasi internal lagi down

Walaupun motivasi eksternal membantu, tetap aja motivasi internal dari dalam diri seharusnya jadi yang lebih besar bukan? Gimana kalau sedang sendiri, tidak ada yang bisa support jadi kaca, reminder, dan guru yang galak? Apalagi ada suara-suara dari dalam diri yang bukannya memotivasi malah bikin tambah terpuruk: 

"tuh kan, kamu gagal lagi", 
"kayaknya kamu ga bisa deh", 
"parah banget sih udah 2 minggu bisa ngejalanin, terus sekarang jatoh". 

Yah, ternyata yang susah itu bukan menjalankan komitmennya, tapi usaha untuk bangkit lagi, lagi, dan lagi setelah jatuh. Seumpama begini: lagi jalan kaki jauh banget dan lalu capek di tengah jalan. Kaki mungkin terasa pegel. Lalu tiba-tiba jatuh. Kita pasti butuh usaha dan energi buat menopang badan lagi, bangkit dari posisi badan yang jatuh ke posisi tegak berdiri. Pastinya dengan tambahan rasa perih dari bagian yang luka, belum lagi rasa malau karna dilihat orang. 

Tapi ingat, ada target jalan di depan mata yang harus dicapai. So just get up, shake off the dust, and keep walking! 


No comments:

Post a Comment