Pages

Monday 3 April 2017

Hygge

Bayangkan pagi ini kamu bangun terlambat karena kemarin lembur mengurus event kantor. Sementara kamu harus tiba di kantor pagi-pagi sekali. Kamu mandi dan ternyata sabunmu habis. Oke, kamu akhirnya mandi tanpa sabun. Kamu bergegas tanpa sarapan dan segera meluncur ke tempat kamu memarkir kendaraanmu. Ternyata, kamu mendapati ban kendaraanmu kempes. 

Kamu berpikir cepat dan memutuskan ke stasiun terdekat untuk naik kereta. Kebetulan ada ojek yang lewat di sekitarmu. Setibanya di stasiun, kamu tidak punya uang pas, dan terpaksa merelakan lima puluh ribu rupiahmu mendarat di kantong abang tukang ojek. Padahal kamu sedang paceklik dan cuma tersisa seratus ribu rupiah di atm menjelang dua hari lagi gajian.

Kereta lewat, dan kamu berlari-lari agar bisa segera naik. Kamu bisa masuk ke dalam karena ada orang yang mendorongmu dari peron. Badanmu terhimpit orang-orang lain, sementara kulit tanganmu perih tergores-gores ujung tas dan perhiasan para perempuan yang berdesakan di gerbong yang sama denganmu.

Akhirnya kamu tiba di kantor. Atasanmu yang jutek tampaknya sedang tidak dalam mood yang bagus. Kamu hari ini harus menyelesaikan proyek yang kamu tidak suka. Hari terasa sangat panjang. Makan siang seadanya dan jam pulang kerja terasa sangat lama. Atasanmu bolak-balik merubah pertimbangannya, yang juga berdampak ke pekerjaanmu yang semakin lambat selesai.

Jam pulang kerja yang ditunggu tiba. Seorang sahabat tiba-tiba mengirim pesan mengundang makan malam bersama. Kalian akhirnya bertemu di rumahnya. Kamu merasa legaaaa sekali. Makanan yang disediakan sesuai seleramu, terlebih kamu makan seadanya hari ini. Sahabatmu juga sangat hangat, ia mendengar ceritamu dengan sangat sabar. Ceritanya juga sangat menenangkan kamu. Teh hangat kesukaanmu sudah tersedia, dan kamu menyandar santai di sofa sambil tertawa-tawa mendengar lawakan temanmu. Bagaimana persaanmu? 

Perasaan nyaman seperti ini dikenal sebagai Hygge (dibaca Huga) di dalam budaya Denmark. Negara dengan tingkat "happiness" tinggi di dunia ini, memiliki konsep "nyaman" atau "cozy" sebagai sebuah kebahagiaan. Sebuah konsep yang sangat sederhana. Mengingatkan aku untuk bersyukur karena masih memiliki tempat berteduh dan juga sahabat, serta keluarga yang bisa menimbulkan rasa nyaman itu meskipun hari-hari dalam kehidupan sedang kacau balau.

Apa yang membuatmu merasakan Hygge dan bersyukur hari ini?


No comments:

Post a Comment