Blog ini gue buat sebagai 'tempat sampah' untuk pikiran-pikiran gue yang kadang-kadang suka muncul di sembarang waktu dan tempat.
Monday, 24 April 2017
Ups and Downs
Sunday, 23 April 2017
Investasi
Kata Mba Kendar, pergaulan itu adalah investasi. Kalau kita bergaul sama orang-orang yang membantu kita untuk mengeluarkan potensi maksimal diri kita, maka kita akan jadi orang yang luar biasa. Tapi, kalau kita bergaul dengan orang-orang yang cuma bikin kita stuck atau malah mundur, ya kedepannya jita akan begitu-begitu aja. So, invest your time with people who bring the best version of you. Begitu juga dalam mencari pasangan.
Hmm, di satu sisi aku setuju dengan apa yang Mba Kendar bilang. Tapi menurutku bukan berarti menghilangkan pergaulan sama sekali dengan orang yang ga punya jiwa yang sama. Siapa tahu mereka malah mendapat pandangan baru dari kita. Iya ngga sih?
Mungkin juga kita perlu batasan waktu. Kalau dalam waktu sekian lama tidak ada yang menjadi lebih baik, kenapa mesti dilanjutkan?
Friday, 21 April 2017
Waktu
Waktu...
Cepat sekali kamu berlalu...
Aku jadi malu
Seringkali muncul keluhku
Padahal sebenarnya ku tak tahu apa yang kutuju
Waktu...
Tak bisakah kau menunggu?
Ikut diam ketika aku termangu
Melihat hidup yang seru
juga melambat ketika kepalaku berseteru
Waktu,
Tunggu aku...
Akan kuselesaikan satu persatu....
Wednesday, 19 April 2017
Lose
Tuesday, 18 April 2017
True Colors
No matter what is your belief.
No matter what you do for the living.
No matter how much money you have.
No matter how far you've been failing.
Just keep shining!
Show your true colors!
Take courage!
Because you are precious!
You are greater than what others think about you!
You are amazing just the way you are!
Monday, 17 April 2017
Bandar Udara
Kalau saja bandara punya jiwa, pasti dialah makhluk paling tegar.
Bayangkan saya tiap hari orang silih berganti dalam hidupnya membawa beragam emosi.
Ada yang sedih akan berpisah dengan orang terkasih.
Ada yang senang akan bertemu dengan orang terkasih.
Ada yang menitikkan air mata, harus pulang karena sebuah berita duka.
Ada yang tersenyum bahagia, harus pulang ke rumah yang nyaman.
Ada yang pusing karena harus bangun pagi untuk mengejar first flight dan meeting di luar kota.
Ada yang kelelahan karena baru pulang dari business trip yang menguras pikiran dan tenaga.
Ada yang bersemangat karena akan berlibur mengunjungi tempat baru.
Ada yang sulit move on dari indahnya tempat yang baru dikunjungi.
Ada yang meninggalkan.
Ada yang ditinggalkan.
Ada yang pergi untuk kembali.
Ada yang pergi dan tak kan bisa ditemui lagi.
Seperti malam itu kau peluk aku sambil bilang "see you" dan kubalas "jangan lupa bahagia!"
Sunday, 16 April 2017
Bahagia dan Teman Jiwa
Saturday, 15 April 2017
Awan
Kok bisa ya air bisa jadi seperti kapas begitu?
Kelihatannya lembut, tapi ketika pesawat melewatinya, rasanya lagi lewat jalanan rusak.
Dia juga bikin langit biru makin cantik.
Bikin teduh, kalau matahari lagi garang.
Dia juga bisa berubah jadi air, menyejukkan bumi.
Jadi pemandangan indah, kalau di pesawat siang hari.
Ah, si awan!
Kalau disentuh langsung, rasanya kayak apa ya?
Pulang kepada Kesederhanaan
Komitmen
Ketika udah berhasil menjalankan sesuatu dengan konsisten untuk sekian lama lalu sekali jatuh biasanya akan lebih sulit untuk konsisten lagi.
Dalam 2 hari ini sudah 2x gagal dengan alasan yang sama. Rasanya kecewa sama diri sendiri. Muncul perasaan bersalah. Dan semangatnya ga seperti awal-awal menjalankan komitmen.
Mengerjakan komitmen itu sepertinya memang ga bisa sendiri. Butuh orang lain yang kadang jadi kaca, reminder, sekaligus guru yang galak. Kaca buat memperlihatkan sejauh mana pencapaian kita. Reminder untuk terus konsisten, dan guru galak yang kasih reward ketika berhasil dan hukuman kalau jatuh. Ini namanya motivasi eksternal, yang ternyata ga kalah penting ketika motivasi internal lagi down.
Walaupun motivasi eksternal membantu, tetap aja motivasi internal dari dalam diri seharusnya jadi yang lebih besar bukan? Gimana kalau sedang sendiri, tidak ada yang bisa support jadi kaca, reminder, dan guru yang galak? Apalagi ada suara-suara dari dalam diri yang bukannya memotivasi malah bikin tambah terpuruk:
"tuh kan, kamu gagal lagi",
"kayaknya kamu ga bisa deh",
"parah banget sih udah 2 minggu bisa ngejalanin, terus sekarang jatoh".
Yah, ternyata yang susah itu bukan menjalankan komitmennya, tapi usaha untuk bangkit lagi, lagi, dan lagi setelah jatuh. Seumpama begini: lagi jalan kaki jauh banget dan lalu capek di tengah jalan. Kaki mungkin terasa pegel. Lalu tiba-tiba jatuh. Kita pasti butuh usaha dan energi buat menopang badan lagi, bangkit dari posisi badan yang jatuh ke posisi tegak berdiri. Pastinya dengan tambahan rasa perih dari bagian yang luka, belum lagi rasa malau karna dilihat orang.
Tapi ingat, ada target jalan di depan mata yang harus dicapai. So just get up, shake off the dust, and keep walking!
Wednesday, 12 April 2017
Tantangan 100 Hari (2)
Habis diskusi sama temenku yang ngajakin challenge 100 hari hidup sederhana makan ga lebih dari 30 ribu kalau di luar dan ga beli barang-barang fashion dan elektronik selama 100 hari. Selain itu selama periode itu, kami juga harus menghabiskan makanan yang ada di piring. Lebih menghargai makanan.
Guess what? Kami ketagihan, dan memutuskan menjadikan ini lifestyle.
Temenku sendiri mengaku dia bisa mengalihkan uang belanja fashionnya buat nolong orang lain. That is so inspiring!
Next, kita komit untuk kalau mau belanja barang baru (misal baju), kita mesti donasiin 1 baju lama kita yang udah jarang dipakai.
Kita juga masih akan terus berjuang untuk ga buang-buang makanan walaupun makanan yang disajikan mungkin ga sesuai selera.
Semua ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan, value for money, dan gaya hidup konsumtif.
Kali ini sampai 31 Desember 2017!
So, wish us luck!
Tuesday, 11 April 2017
Tantangan 100 Hari
2. Tidak boleh makan di luar dengan harga lebih dari 30 ribu rupiah, kecuali 1x dalam semingggu.
3. Menghabiskan makanan yang sudah di atas piring.
Terdengar sederhana, tapi buat aku sendiri lumayan sulit, apalagi dengan gaya hidup perkotaan seperti Jakarta dan baru pulang kembali ke tanah air, di mana acara ketemuan dengan teman-teman lama hampir tiap hari terjadi dan pastinya mengharuskan makan di luar. Namun banyak pelajaran yang aku ambil dari tantangan ini, di antaranya:
1. Membunuh gengsi
2. Aku punya lebih dari apa aku butuh
3. Hemat coy!
4. Sehat
5. Ga terpengaruh sama iklan
6. Kreatif
7. dll (dilanjutin besok) heeheh!
Monday, 10 April 2017
Tidur
Sunday, 9 April 2017
Jalan Sendiri (2)
Saturday, 8 April 2017
Jalan Sendiri
Keramik
Tanah liat yang coklat dan jelek itu di banting-banting, di puter-puter, di kasih air biar gampang dibentuk, di bakar, dicat, dan dikeringkan baru bisa punya nilai tinggi. Semakin ribet bikinnya, semakin indah jadinya,
Manusia juga kayak gitu kali ya? Mesti dibanting kegagalan, diputer-puter sama kejadian menyenangkan dan menyedihkan, disiram sama penyesalan biar hatinya agak lembut, di bakar pengalaman, dicat pakai pengetahuan biar makin kece?
What a random night!
Thursday, 6 April 2017
Solitude
No one was there
My view was so wide
Blue, white, and green are the palette of the view
The wind gently touched my cheek and blown my hair
I closed my eyes
From far away, I heard the birds were playing around
I took a long breath in, and breath out
The fresh energy filled up my soul, and let the bad one go
My soul kept wondering how great His art,
I recorded that moment in my mind,
So, I could re-visit it again, and again
No matter how messed up my day
I climb the hill to have my quite time
Wednesday, 5 April 2017
Bukan Urusanmu
Tuesday, 4 April 2017
Pak Iksan
Monday, 3 April 2017
Hygge
Sunday, 2 April 2017
Inspirasi dari Sombori
Ahh, kurang lama rasanya di sana. Perjalanan bertemu dengan orang-orang yang berbeda, alam berbeda memang selalu membuat rasa syukur tak henti-hati terucap dalam hati. Semoga bersama orang-orang berhati indah ini, Sombori semakin baik dan membawa manfaat bagi semua orang yang bersentuhan dengannya.
Saturday, 1 April 2017
Si Daffodil
Bunga daffodil, atau dikenal juga dengan Narcissus sekarang pasti sedang bangga-bangganya nampang di mana-mana. Di jalanan, di taman, di halaman rumah, di vas bunga coffee shop bahkan waktu itu sempat nemu gambarnya jadi dekorasi pintu toilet umum.
Temanku pernah cerita bahwa sebenarnya di Daffodil atau si Narsis ini sebenernya tidak mati waktu musim-musim lainnya. Akar bonggolnya tetap hidup di dalam tanah, tapi keluar dan berbunga di musim yang tepat. Well, this is pretty much inspiring for me in pursuing a dream. Seperti Daffodil, kita mungkin tidak akan terlihat indah sepanjang waktu. Ada masa-masa kita merasa kering, layu, bahkan kelihatan mati. Tapi, seperti Daffodil juga, jangan sampai mimpi dan passion kita mati, apalagi karena perubahan di lingkungan kita. Just keep your dream burning deep inside your heart. Suatu hari, pada waktunya, mimpi itu mungkin akan jadi nyata, berbunga indah dan dinikmati banyak orang.
Sumber: https://www.gardenia.net/rendition.slider_detail/uploads/plant/1430569955-8f415281447211a30/206389.jpg |