Pages

Saturday 15 November 2014

Day 1: Selamat Datang! Gold Coast hingga Sunshine Coast

Jumat, 7 November 2014 adalah hari pertama kami menginjakkan kaki di negara sekaligus benua Australia. Kami tiba di bandara Gold Coast sekitar jam 8 pagi. Bandara Gold Coast sebenarnya di luar ekspektasi saya, cukup kecil namun rapih dan teratur. Setelah turun dari pesawat, kami mengikuti semua prosedur imigrasi yang harus dilakukan. Semua pertugas sangat membantu, beberapa dari mereka mengajak ngobrol ketika kami sedang antri. Saya sempat deg-degan ketika salah satu dari mereka meminta paspor saya dan membawanya ke dalam sebuah ruanga. Untunglah, tidak terjadi apa-apa. Wanita yang meminjam paspor saya tersebut kemudian mengembalikannya dalam beberapa menit kemudian. Namun, ada hal yang tidak menyenangkan sebelumnya. Koper Sherly, salah satu peserta homestay tidak sampai di Gold Coast sementara sore hari ia akan terbang ke Sydney. Sherly pasti tidak tenang, tapi ia berusaha tetap menikmati kegiatan di Brisbane.

Sebelum meninggalkan bandara, kami membuka amplop yang diberikan Bang Az sebelum kami  meninggalakan Setiabudi.Ternyata isisnya adalah surat motivasi untuk melakukan yang terbaik selama homestay dan tambahan uang saku. Horay! Semua bersorak.

Kami meninggalkan bandara segera setelah itu karena kami harus mengunjungi sebuah gereja di Brisbane dan melakukan performance di sana. Namun sebelumnya kami mengunjungi Mooth-tha Mountain, sebuah bukit di Brisbane, dimana kita bisa melihat seluruh kota Brisbane. Di sana secara tidak sengaja kami juga bertemu dengan 2 orang Indonesia dan berbincang sebentar. Mereka bersemangat sekali dan memberikan salam 3 jari (salam kesatuan Indonesia)

Puas berfoto di Mt. Mooth-tha, kami melanjutkan perjalanan dan karena hari itu hari Jumat, beberapa teman ingin melakukan sholat Jumat. Kami menurunkan para pria di sebuah masjid di Holland Park. Sayangnya, kami salah perhitungan, waktu sholat Jumat di Jakarta berbeda sekitar 2 jam dengan Brisbane. Singkat cerita, para gadis pergi ke rumah Matt (Country Representative for GMB in Australia) untuk makan siang, dan para pria pergi ke Masjid. Kami bertemu di Uniting Church sekitar pukul 3 pm. Di sana kami bertemu dengan beberapa orang-orang dari gereja dan bertukar cerita. Beberapa dari mereka sudah pernah ke Indonesia bagian Bali. Seorang dari mereka bernama Ruth menasihati kami bahwa kami sangat beruntung dan harus bersyukur dengan apa yang kami miliki. Ya tentu saja, saya sangat bersyukur untuk kesempatan ini. Ketia ia tahu aku dan Kak Indah adalah anak pertama di keluarga kami, ia mengingatkan kami agar bisa menjadi contoh yang baik. Kami mengobrol santai sambil makan buah dan kue khas Australia: Lamington. Rasanya seperti bolu dari kelapa. Tadinya kami mengira akan ada seperti stage atau space untuk kami semua berdiri, tetapi semua yang hadir duduk melingkar namun tetap menyenangkan. Kami bersama-sama bernyanyi lagu Waltzing Mathilda dan Rame-rame.


Sekitar jam 4 sore, host family saya, Amanda menjemput saya di gereja dan saya harus berpisah dengan teman-teman lain. Rasanya agak sedih sih berpisah dengan mereka, but we have to...to make our own story! 

Di perjalanan, kami ngobrol tentang apa yang akan saya lakukan selama di Australia. 2 jam kemudian kami tiba di sekolah Manon (anak perempuan Amanda dan Grant, di kelas 5), St. Andrew School. Ternyata malam itu adalah malam konser untuk klub musik di sekolah mereka. They were awesome!!! Manon tampil di beberapa performance, tetapi kami ketinggalan 2 performance sebelumnya. Saya sangat lelah, tapi karena pertunjukan yang sangat keren, akhirnya saya tetap bertahan hingga selesai.


Bukan cuma nyanyi, mereka juga main alat musik loh yang keren-keren kayak terompet, saxophone, biola, dll...semua belajar di sekolah. Anak-anak di sekolah ini belajar di klub musik pagi hari sebelum mereka mulai pelajaran di kelas. Keren huh? Sekolah dimulai dengan kegiatan yang mereka sukai. Anak-anak juga diajarkan disiplin dan bangun lebih pagi jika ingin belajar musik. Hmm, berharap suatu hari nanti sekolah-sekolah di Indonesia juga bisa memberikan kesempatan anak-anak untuk mengeksplor dan mengekspresikan hobinya :)

No comments:

Post a Comment