Pages

Friday, 4 December 2015

Hujan yang Hangat

Aku baru saja keluar dari gedung tua itu. Gedung yang tak aku suka. Gedung yang baunya aneh. Gedung yang menyimpan banyak kekecewaan. Di luar, ternyata hujan menjemputku. Hari ini aku salah pakai jaket, dan payungku baru saja hilang. Aku putuskan untuk menyambutnya saja. Ku pikir sudah lama aku tidak berkuyup-kuyupan di tengah hujan. Lagipula, aku sedang ingin menangis, namun egoku terlalu besar. Mungkin air hujan bisa membantuku sedikit menyamarkannya. 

Ku langkahkan kaki keluar. Aku berjalan. Awalnya ku rasakan dia menyentuh punggung tanganku. Lalu kusembunyikan tanganku di bagian dalam jaket sambil melindungi buku yang ku pinjam dari perpustakaan. Aku berjalan lagi. Kali ini kurasakan dia menyentuh kulit kepalaku. Rambutku mulai basah. Air hujan membelai rambutku sampai ujung dan menetes ke mukaku. Sesekali aku harus menyeka mukaku. Ada yang aneh kali ini. Aku merasakan hujan kali ini sangat hangat. Aku menikmati alirannya di kepala dan mukaku ketika berjalan. Aku tersenyum. 

Aku tiba di halte bus. Ada seorang yang duduk di sana dan dia bergeser sedikit seolah memberi tumpangan agar aku bisa duduk juga. Tapi aku putuskan berdiri saja. Aku memandang ke kejauhan berharap bisku segera datang. Ternyata aku harus menunggu lebih lama. Hujan masih menemani, tapi dia tidak lagi menyentuh tangan, kepala atau mukaku. Dia hanya melihatku dari luar halte. Aku hanya merasakan sisa-sisa air dari ujung rambutku yang pendek jatuh ke leherku. 

Berdiri berbelas menit membuat aku kedingingan. Satu persatu orang yang singgah di halte itu bertambah. Selain aku ada 5 orang lainnya. Aku menyibukkan diri melihat-lihat mereka yang membawa payung atau setidaknya memakai jaket dan penutup kepala. Syukurlah, ternyata bisnya datang. Aku tidak perlu membanding-bandingkan kesialan diriku kali ini dan mengasihani diri sendiri. Terima kasih ya hujan untuk main-main malam ini. Kehangatanmu membuat aku lupa akan tangisku dan seolah datang menghiburku dan semuanya akan baik-baik saja.



2 comments:

  1. Tulisan yang kita buat kadang bikin kita bahagia kalo dibaca ulang ya kak. Tulisan kaka yang ini kayanya dari hati banget :D
    Tapi yang dari hati kalo diluapin ketulisan bisa lega juga kok, jadi ga perlu nuangin ke orang lain :D

    Saya ketemu blog ini dari keyword yang saya cari di google kak, keywordnya "introvert aku" terus di set ke last 1 month. Ketemu blog ini. Ternyata mpunya blog lagi sekolah di manchester :D

    Kak, kalo di manchester makannya apa ? Disana ada indonesian food gak? kaya nasi uduk kalo pagi pagi haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo! terima kasih ya sudah baca tulisanku...hehehe...iya bener banget, habis nulis agak enakan dikit. Dulu sempat diskusi sama temen, kalau orang introvert itu cenderung lebih suka nulis daripada cerita langsung :)

      Di kota Manchester ga ada restoran Indonesia, tapi ada beberapa masyarakat Indonesia yang buat dan jual kalau ada event-event tertentu. Kalau mau masak sendiri juga bisa sebenernya, ada beberapa supermarket yang jual bahan makanan Asia :)

      Semangat juga ya buat nulisnya...

      Delete